Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DI KELURAHAN BATUA RW 02/RTA
LAPORAN
PENDAHULUAN
ASUHAN
KEPERAWATAN LANJUT USIA DI
KELURAHAN
BATUA RW 02/RT A
Dosen
: Kens Napolion,SKp,.M.Kep.,Sp Kep

DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
IA
1.
ASRINA (1801046)
2.
YUNITA
AFRIDA MAKAI (1701034)
3.
CITRA
SANGJAYA P (1701008)
4.
WIDIAH
SAMSIR (1801001)
5.
JODY
SUPRIADI (1801018)
6.
MULYATI (1801003)
7.
NURJANAH (1801004)
8.
STEVANY
ADREANA (1801029)
YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANAKKUKANG
PROGRAM STUDI SI-KEPERAWATAN
MAKASSAR
2022
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap
individu membutuhkan rasa nyaman.kebetuhan rasa nyaman ini dipersepsikan
berbeda pada setiap orang.Ada yang mempersepsikan bahwa hidup rasa nyaman bila
mempunyai banyak uang. Ada juga yang indikatornya bila tidak ada gangguan dalam
hidupnya.Dalam konteks asuhan keperawatan ini,maka perawat harus memperhatikan
dan memenuhi rasa nyaman.Gangguan rasa nyaman yang dialami klien oleh perawat
melalui intervensi keperawatan (Asmadi,2008). Kondisi yang menyebabkan
ketidaknyamanan klien adalah nyeri.Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman, baik
ringan maupun berat yang hanya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa
dapat dirasakan oleh orang lain, mencakup pola pikir, aktivitas seseorang
secara langsung, dan perubahan hidup seseorang.Nyeri merupakan tanda dan gejala
yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan fisiologis.Nyeri merupakan
pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat
adanya kerusakan jaringan yang aktual dan potensial digambarkan dalam istilah
seperti kerusakan atau onset yang tiba-tiba perlahan dari intensitas yang
ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi dan dapat diperkirakan
dalam durasi kurang dari enam bulan. Nyeri adalah merupakan manifestasi dari
gangguan reumatologis pada hampir semua kasus reumatologi, bahkan keluhan nyeri
adalah merupakan keluhan utamanya yang menyebabkan penderita mencari dokter
atau mencari pengobatan. Adanya nyeri terutama pada sendi dapat menyebabkan
gangguan pergerakan sendi dan akibatnya dapat mempengaruhi otot dan jaringan
sekitar sendi sehingga tidak jarang akan diikuti pula rasa tegang atau spasme
otot. Oleh Karena itu kalau berbicara mengenai nyeri dalam reumatologi maka
perlu dibicarakan mekanisme dari nyeri itu sendiri yang terutama berkaitan
dengan pembentukan zat kimia atau mediator oleh tubuh yang akan menimbulkan
rasa nyeri seperti adanya mediator yang dikenal antara lain kinin peptide.
Universitas Sumatera Utara 2 Yang lebih penting lagi terutama oleh para sejawat
yang merupakan ujung tombak yang langsung berhadapan dengan penderita adalah
mengenal beberapa penyakit reumatik yang paling sering dijumpai dalam tugas
sehari-hari ataupun dalam praktek sehari-hari, terutama bagaimana memberikan
intervensi yang tepat, oleh karena itu, nyerilah yang merupakan keluhan
utamanya yang menyebabkan penderita meminta bantuan untuk dirawat. Nyeri pada
penderita arthritis Rheumatoid adalah gejala yang sering terjadi pada lansia.
Nyeri pada penyakit artritis rheumatoid terutama disebabkan oleh adanya
inflamasi yang mengakibatkan dilepasnya mediator-mediator kimiawi, kinin dan
mediator kimiawi lainnya dapat merangsang timbulnya rasa nyeri.Prostaglandin
berperan dalam meningkatkan dan memperpanjang rasa nyeri yang di sebabkan oleh
suatu rangsangan stimulus (Smeltzer & Bare, 2002). Pada artritis rheumatoid
nyeri dan inflamasi disebabkan oleh terjadinya proses imunologik pada sinovia
yang mengakibatkan terjadinya sinovitis dan pembentukan pannus yang akhirnya
menyebabkan kerusakan sendi(Nuroho, 2009). Nyeri pada arthritis rheumatoid
bersifat persisten yaitu rasa nyeri yang hilang timbul. Rasa nyeri akan
menambahkan keluhan mudah lelah karena memerlukan energi fisik dan emosional
yang ekstra untuk mengatasi nyeri tersebut. Nyeri pada artritis rheumatoid
bersifat persisten yaitu rasa nyeri yang hilang timbul. Rasa nyeri akan
menambahkan keluhan mudah lelah karena memerlukan energi fisik dan emosional
yang ekstra untuk mengatasi nyeri tersebut. Nyeri juga dapat menyebakan pasien
menggunakan energi lebih besar dalam melaksanakan tugas-tugas dengan cara yang
begitu banyak menimbulkan nyeri. Serangan nyeri juga dapat mengganggu tidur
pasien sehingga mempengaruhi tingkat keadaan mudah lelah (Brunner &
Suddart, 2002). Universitas Sumatera Utara 3 Nyeri arthritis rheumatoid ini
akan bertambah berat pada pagi hari saat bangun tidur membaik pada siang hari
dan lebih berat pada malam hari. Nyeri ini akanbertambah berat seiring dengan
beratnya penyakit dan ambang nyeri dari penderita. Makin bertambah berat
penyakitnya maka akan semakin bertambah pula rasa nyerinya. Bila perjalanan
penyakitnya dihentikan pada arthritis rheumatoid maka rasa nyeri akan
berkurang. Nyeri pada pasien arthritis rheumatoid tergolong nyeri kronik non
malignant yaitu nyeri yang tidak begitu responsive terhadap metode-metode
pembebasan nyeri (Prasetyo & Jannah, 2006).
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Untuk memberikan asuhan
keperawatan yang komprehensif bagi pasien Artritis Reumatoid dengan prioritas
masalah Nyeri pada pasien.
2.
Tujuan Khusus
v
Melakukan pengkajian pada pasien Artritis
Reumatoid dengan prioritas masalah Nyeri.
v
Melakukan diagnosa keperawatan pada pasien
Artritis Reumatoid dengan prioritas masalah Nyeri.
v
Melakukan intervensi pada pasien Artritis
Reumatoid dengan prioritas masalahNyeri.
v Melakukan
implementasi pada pasien Artritis Reumatoid dengan prioritas masalahNyeri.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Penurunan Fungsi
1. Fungsi jantung dan pembuluh darah
Penuaan
juga ternyata memengaruhi struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah.
dalam hal ini, pembuluh darah arteri akan makin tebal dan keras lantaran proses
aterosklerosis. Kemudian, katup jantung akan lebih kaku sehingga menimbulkan
daya jantung berkurang ketika lansia melakukan aktivitas fisik atau olahraga.
2. Sistem pernapasan
Seiring
bertambah usia, elastisitas paru dan aktivitas sel pembersih paru akan
berkurang. Efeknya, kapasitas paru dan jumlah oksigen maksimal yang dapat
dihirup juga semakin berkurang. Termasuk, berkurangnya refleks batuk pada
lansia.
3. Sistem pencernaan
Pada
lansia, produksi asam lambung oleh lambung akan menjadi sedikit. Efeknya, tubuh
akan lebih rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh makanan. Kemudian,
kemampuan pengecap rasa pada lidah pun akan berkurang sehingga makanan terasa
hambar. Bahkan, usus bergerak pelan
sehingga proses mencerna makanan lebih lama.
4. Fungsi ginjal
Pada
lansia, struktur pada ginjal juga akan berubah. Proses aterosklerosis dapat
menyerang ginjal sehingga mengakibatkan penurunan fungsi ginjal.
5. Tulang dan sendi
Tulang
mulai kehilangan strukturnya sehingga mengakibatkan osteoporosis bila tak
diupayakan tindakan pencegahan. Kemudian, sendi akan menipis dan sering
meradang. Dampaknya, muncul rasa sakit yang mengganggu tulang dan sendi.
6. Penglihatan
Lensa
mata akan mengeras sehingga mata sulit melihat pada suasana remang. Selain itu,
kemampuan akomodasi akan berkurang sehingga lansia umumnya perlu kacamata ganda
untuk dapat melihat secara fokus. Di usia lansia, ketajaman penglihatan,
kepekaan warna, dan persepsi kedalaman juga makin berkurang.
7. Pendengaran
Pada
lansia terjadi beragam perubahan pada sistem pendengarannya. Di antaranya,
saraf pendengaran makin berkurang dan struktur telinga pun melemah. Selain itu,
pendengaran pada nada tinggi akan hilang dan sulit membedakan nada bicara.
8. Sistem kekebalan tubuh
Lansia
akan mudah mengalami infeksi karena menurunnya aktivitas sel T pada sistem imun
(kekebalan tubuh). Saat lansia sakit, tubuhnya tak mampu mempertahankan dan
memulihkan diri. Karena itu, lansia
penting untuk melakukan kontrol kesehatan. Kemudian, lakukan pemeriksaan medis
bila mengalami keluhan atau gejala penyakit.
9. Sistem saraf
Sistem
saraf dan otak pada lansia akan berubah. Kemampuan intelektual, kecepatan
belajar, dan psikomotor juga akan berkurang. Selain itu, lansia umumnya
mengalami perubahan pola tidur. Lansia butuh waktu tidur yang lebih sedikit
namun lebih sering.
10. Sistem hormon
Sistem
hormon (endokrin) pada lansia juga akan berubah, baik itu meningkat, berkurang,
atau sama sekali tak terpengaruh faktor usia. Misalnya, hormon seks akan
berkurang (esterogen maupun testoteron). Proses penuaan juga secara tak
langsung memengaruhi risiko peningkatan resistensi hormon, misalnya insulin.
11. Penuaan kulit
Kulit
lansia akan keriput karena produksi kolagen akan terus berkurang. Kolagen
merupakan salah satu protein yang berfungsi menjaga kekenyalan kulit. Selain
itu, kelenjar keringat di kulit juga akan berkurang sehingga lansia berisiko
mengalami masalah kulit kering.
12. Penurunan tinggi badan
Lansia
juga akan mengalami penurunan tinggi badan karena kompresi tulang belakang dan
perubahan postur tubuh. Di sisi lain, lemak tubuh akan meningkat sedangkan
massa otot berkurang. Total cairan tubuh juga biasanya berkurang.
Penuaan
terjadi secara alamiah seiring bertambahnya usia seseorang. Jadi, tidak ada
pengobatan untuk menghentikan proses penuaan. Namun, upaya yang bisa dilakukan
adalah bagaimana caranya agar tetap sehat di usia lanjut.
B.
Perubahan
Terkait Usia
Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari
proses penuaan, perubahan terkait usia pada seseorang: aspek biologis, medis,
sosial, psikologis, higienis dan ekonominya (ilmu penuaan).
Bagian
dari gerontologi adalah:
Biologi penuaan - mempelajari proses umum
penuaan organisme hidup di berbagai tingkat organisasinya: subselular, seluler,
jaringan, organ dan organisme.
gerontologi
sosial - bidang gerontologi, mempelajari dampak kondisi sosial dan
sosio-kultural pada proses penuaan, serta konsekuensi sosial penuaan. geriatri
- doktrin penyakit orang tua dan usia pikun: kekhasan dari kursus klinis,
pengobatan dan pencegahannya.
Geriatri
juga mencakup organisasi bantuan medis dan sosial, Penuaan adalah proses
biologis dan destruktif yang terjadi sebagai akibat dari efek merusak faktor
eksogen dan endogen yang meningkat seiring bertambahnya usia, yang menyebabkan
turunnya fungsi organisme dan kemampuan beradaptasinya. Penuaan bersifat
universal untuk semua organisme hidup dan berlanjut dari kelahiran sampai akhir
keberadaan.
Pernyataan ini juga berlaku
untuk seseorang. Proses layu diprogram secara genetis, yaitu, hal itu tidak
dapat dihindari, namun bisa diperlambat atau dipercepat.
Usia
tua - merupakan periode akhir perkembangan manusia yang alami dan tak
terelakkan. Menurut pembagian masa hidup manusia yang diadopsi oleh WHO - usia
45-59 tahun disebut rata-rata berusia 60-74 tahun, berumur 75-89 tahun, dan
orang-orang di atas 90 dianggap berumur panjang. Vitaut - sebuah proses yang
menstabilkan fungsi vital tubuh, meningkatkan kehandalannya (counteracts
aging).
C.
Faktor
Risiko
Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia
berbeda dari orang dewasa, yang menurut Kane dan Ouslander sering disebut
dengan istilah 14 I, yaitu immobility (kurang bergerak), instability (berdiri
dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh), incontinence (beser buang air
kecil dan atau buang air besar), intellectual impairment (gangguan
intelektual/dementia), infection (infeksi), impairment of vision and hearing,
taste, smell, communication, convalescence, skin integrity (gangguan
pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit), impaction (sulit buang air
besar), isolation (depresi), inanition (kurang gizi), impecunity (tidak punya
uang), iatrogenesis (menderita penyakit akibat obat-obatan), insomnia (gangguan
tidur), immune deficiency (daya tahan tubuh yang menurun), impotence
(impotensi).
D.
Konsekuensi
Fungsional
Teori yang merupakan teori fungsional adalah
sebagai berikut :
1) Teori ini mengatakan tentang konsekuensi
fungsional usia lanjut yang behubungan dengan perubahan-perubahan karena usia
dan faktor resiko bertambah.
2) Tanpa intervensi maka beberapa konsekuensi
fungsional akan negatif, dengan intervensi menjadi positif (Padila, 2013:9).
BAB III
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
1.
PENGKAJIAN
- IDENTITAS
1.
Nama : Hj. Syamsiah
2.
Jenis
Kelamin : Perempuan
3.
Usia : 63 tahun
4.
Agama : Islam
5.
Status
Perkawinan : Kawin
6.
Pendidikan
Terakhir : SLTA
7.
Pekerjaan : Pensiunan
8.
Alamat
Rumah : Pasar Tello,Kel,Batua
- RIWAYAT KESEHATAN
1.
Masalah
kesehatan yang pernah dialami : Tidak ada
2.
Masalah
kesehatan yang dialami saat ini : Keram,nyeri sendi
3.
Masalah
kesehatan keluarga/keturunan : Tidak ada
- PEMERIKSAAN FISIK
1. TTV :
·
Keadaan
Umum : baik
·
Kesadaran : compos mentis
·
Suhu : 37°C
·
Nadi : 70x/menit
·
TD : 120/90
·
TB : 155 cm
·
BB : 63 DDP
2. Kebersihan
Perorangan :
·
Rambut : baik
·
Mata : buram (+2)
·
Hidung : baik
·
Mulut : baik
·
Telinga : baik
·
Leher : baik
·
Dada : baik
·
Kebersihan
lingkungan : baik
- PENGKAJIAN FUNGSI TUBUH
1.
Fungsi
Biologis :
·
Pola makan : baik
·
Pola minum : baik
·
Pola tidur : baik
·
Pola
eliminasi (BAB/BAK) :
BAB :baik
BAK:baik
·
ADL : Sholat, duduk santai di
warung sampai malam sebelum tidur
·
Rekreasi : Ya, di pantai
·
Tingkat Kemandirian : baik
INDEKS KEMANDIRIAN KATZ
|
No |
Aktivitas |
Mandiri |
Tergantung |
|
1 |
Mandi
Mandiri
: Bantuan hanya pada satu bagian mandi
(seperti punggung atau extermitas yang tidak mampu) atau mandi sendiri
sepenuhnya Tergantung
: Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh
bantuan masuk dan keluar dari bak
mandi, serta tidak mandi sendiri |
√ |
|
|
2 |
Berpakaian
Mandiri
: Mengambil baju dari lemari,memakai pakaian,
melepaskan pakaian, mengancing/mengikat pakaian. Tergantung
: Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya
sebagian. |
√ |
|
|
3 |
Kekamar
kecil Mandiri
: Masuk dan keluar kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia sendiri Tergantung
: Menerima bantuan untuk masuk kekamar kecil
dan menggunakan pispot. |
√ |
|
|
4 |
Berpindah
Mandiri
: Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk
duduk,bangkit dari kursi sendiri. Bergantung
: Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau kursi, tidak
melakukan satu,atau lebih perpindahan. |
√ |
|
|
5 |
Kontinen
Mandiri
: BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri. Tergantung
: Inkontinensia parsial atau total ;penggunaan
kateter,pispot,enema dan pembalut (pampers). |
√ |
|
|
6 |
Makan
Mandiri
: Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya sendiri. Bergantung : Bantuan dalam hal mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya, tidak makan sama skali,dan makan parenteral (NGT). |
√ |
|
Keterangan : beri tanda (v) pada point yang
sesuai kondisi pasien.
ANALISIS HASIL :
Nilai A :kemandirian dalam hal makan,
kontinen (BAK/BAB),berpindah,kekamar kecil, mandi dan berpakaian,
Nilai B :kemandirian dalam semua hal
kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C :kemandirian dalam semua
hal,kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Nilai D :kemandirian dalam semua hal
kecuali mandi,berpakaian,kekamar kecil dan satu fungsi tambahan
Nilai E :kemandirian dalam semua hal
kecuali mandi ,berpakaian,kekamar kecil dan satu fungsi tambahan
Nilai F :kemandirian dalam semua hal
kecuali mandi ,berpakaian,kekamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan.
Nilai G : ketergantungan pada 6 fungsi
tersebut
2.
Fungsi
Psikososial :
·
Skala
Depresi (Yesavage) :
|
No |
PERTANYAAN |
TIDAK |
YA |
|
1 |
Apakah
anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? |
|
√ |
|
2 |
Apakah
anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat/kesenangan anda? |
√ |
|
|
3 |
Apakah
anda merasa kehidupan anda kosong? |
√ |
|
|
4 |
Apakah
anda sering merasa bosan? |
√ |
|
|
5 |
Apakah
anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? |
|
√ |
|
6 |
Apakah
anda merasa takut sesuatu yang buruk terjadi pada anda? |
√ |
|
|
7 |
Apakah
anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda? |
|
√ |
|
8 |
Apakah
anda merasa sering tidak berdaya? |
√ |
|
|
9 |
Apakah
anda lebih sering dirumah daripada pergi keluar dan mengerjakan sesuatu hal
yang baru? |
√ |
|
|
10 |
Apakah
anda merasa mempunyai banyak masalah? |
√ |
|
|
11 |
Apakah
anda pikir bahwa kehidupan anda sekarang menyenangkan? |
|
√ |
|
12 |
Apakah
anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini? |
√ |
|
|
13 |
Apakah
anda merasa penuh semangat? |
|
√ |
|
14 |
Apakah
anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harpan? |
√ |
|
|
15 |
Apakah
anda pikir bahwa orang lain lebih baik
keadaanya daripada anda? |
√ |
|
Setiap jawaban yang sesuai mempunyai skor 1:
Skor 5-9 :
kemungkinan depresi
Skor 10/lebih :
depresi
·
Fungsi Intelektual (Isaac Walkey):
Pengkajian
Fungsi Intelektual (ISAAC_WALKEY)
|
NO |
PERTANYAAN |
BENAR |
SKOR |
|
1 |
Apa nama
tempat ini ? Jawab : |
√ |
|
|
2 |
Hari ini hari apa ? Jawab : kamis |
√ |
|
|
3 |
Ini bulan apa ? Jawab : ferbuari |
√ |
|
|
4 |
Tahun berapa sekarang? Jawab : 2022 |
√ |
|
|
5 |
Berapa usia anda ? Jawab : 63 tahun |
√ |
|
|
6 |
Tahun berapa anda lahir ? Jawab : |
√ |
|
|
7 |
Bulan berapa ulang tahun anda ? Jawab : oktober |
√ |
|
|
8 |
Jam berapa sekarang ? Jawab : 12:41 |
√ |
|
|
9 |
Sudah berapa lama anda disini Jawab : 1997 |
√ |
|
Keterangan :
Kesalahan 0-1 : tidak ada penurunan signifikan
Kesalahan 2-4 :
kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 5-8 :
kerusakan intelektual berat
Kesalahan 9 :
kerusakan/kegagalan total?
3.
Fungsi
Sosial
·
Dukungan
keluarga : baik
·
Hubungan
dengan keluarga : baik
·
Hubungan
dengan orang lain : baik
4.
Fungsi
Spiritual
·
Pelaksanaan
ibadah : baik
·
Keyakinan
tentang kesehatan : baik
5.
Fungsi
Fisik
·
Fungsi
pendengaran : baik
·
Fungsi
penglihatan : buram kalau tidak pakai
kacamata
·
Fungsi
digestif & nutrisi : baik
·
Fungsi
urinaria : baik
·
Fungsi
kardiovaskuler : baik
·
Fungsi
respirasi : baik
·
Fungsi
mobilisasi dan keamanan : baik
·
Fungsi
integument : baik
·
Istirahat
dan tidur : baik
·
Termogulasi
: baik
·
Fungsi
seksual : baik
2. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Diagnosa Aktual :
1. Nyeri b/d perubahan patologis oleh artritis
rheumathoid
3. INTERVENSI
|
NO |
DX.KEPERAWATAN |
NOC |
NIC |
|
1. |
Nyeri
b/d perubahan patologis oleh artritis rheumathoid Batasan
Karakteristik :
|
Control
nyeri :
Level
nyeri
|
Pain
manajement :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4. IMPLEMENTASI
|
NO |
Jenis
Implementasi |
Hari |
Pukul |
|
1 2 3 4 |
Penyuluhan
Reumathoid Bahan
: SAP,LEAFLET Melatih
Gerak Sendi (ROM) Pemberian
Teh Hijau dosis (2x1) Manfaat
: untuk menghambat produksi molekul penyebab kerusakan sendi pada pengidap
rematik. Pemberian
Buah-buahan Manfaat
: vitamin dalam buah bisa mencegah peradangan dan menjaga kesehatan sendi
pada pengidap rematik. |
Jum’at
Jum’at
Jum’at
Jum’at |
13:30 13:40 13
:50 14:00 |
5.
EVALUASI
Evaluasi tindakan setelah dilakukan
implementasi .
|
Penyuluhan |
Klien
mengatakan paham tentang apa yang dijelaskan. |
|
Melatih Gerak
Sendi (ROM) |
Klien terbantu dengan
diajarkannya latihan gerak sendi tersebut. |
|
Pemberian Teh
Hijau |
Klien mengerti tentang
penjelasan manfaat konsumsi teh hijau dan bersedia mengkonsumsi sesuai dengan
dosis yang diberikan 2x1 |
|
Pemberian
Buah-buahan |
Klien menolak diberikan
buah-buahan dikarenakan tidak terbiasa
atau tidak ingin konsumsi buah. |
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap individu membutuhkan rasa nyaman.kebetuhan rasa
nyaman ini dipersepsikan berbeda pada setiap orang.Ada yang mempersepsikan
bahwa hidup rasa nyaman bila mempunyai banyak uang. Ada juga yang indikatornya
bila tidak ada gangguan dalam hidupnya.Dalam konteks asuhan keperawatan ini,maka
perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa nyaman.Gangguan rasa nyaman yang
dialami klien oleh perawat melalui intervensi keperawatan (Asmadi,2008).
Kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan klien adalah nyeri.Nyeri merupakan
perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat yang hanya dapat dirasakan oleh
individu tersebut tanpa dapat dirasakan oleh orang lain, mencakup pola pikir,
aktivitas seseorang secara langsung, dan perubahan hidup seseorang.Nyeri
merupakan tanda dan gejala yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan
fisiologis.Nyeri merupakan pengalaman sensori serta emosi yang tidak
menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual dan
potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan atau onset yang tiba-tiba
perlahan dari intensitas yang ringan sampai berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi dan dapat diperkirakan dalam durasi kurang dari enam bulan. Nyeri
adalah merupakan manifestasi dari gangguan reumatologis pada hampir semua kasus
reumatologi, bahkan keluhan nyeri adalah merupakan keluhan utamanya yang
menyebabkan penderita mencari dokter atau mencari pengobatan.
B.
Saran
Adapun
saran kepada CI Lahan
: dari kelompok 1A dalam hasil kegiatan selama beberapa hari di Kelurahan
Batua, RW 02/RT A yaitu pendampingan dari hari pertama sampai hari terakhir
kegiatan kami oleh pihak yang ada
dilahan baik itu Kader, Pak RT,Pak RW maupun Pak lurah atau yang mewakili
sehingga tidak ada yang namanya bentuk penolakan dari warga serta keraguan dan
ketakukan sebagian dari warga seperti yang kami alami, kami merasa belum
maksimal dalam pengolahan data yang kami lakukan dikarenakan kekhawatiran
warga.
Saran
Kepada Bapak/ibu Dosen : Agar lebih maksimal pendampingan kepada mahasiswa saat melakukan
pengkajian dan implementasi sehingga ada bentuk rasa aman yang diterima oleh
masyarakat, karena seperti yang terjadi pada kelompok kami masyarakat yang kami tangani merasa risih dan
terganggu akibat kedatangan kami, sehingga jikadidampingi oleh Bapak/ibu Dosen
masyarakat merasa aman dan lebih terbuka dengan kehadiran kami. Dan dari kami
memohon maaf atas ketidaksempurnaan dalam pengolahan data yang kami lakukan.
Saran
Kepada Kelompok : Semoga setelah dilaksanakannya kegiatan
ini kita semua bisa menjadi pribadi yang mau saling membantu,membangun
kekompakan, selalu hadir saat dibutuhkan dalam proses pengerjaan tugas, dan
pengumpulan data. Dan
DAFTAR PUSTAKA
Rina, E. (2017). Asuhan Keperawatan pada Ny.E
dengan Prioritas Masalah Nyeri pada Artritis Rheumatoid Di Lingkungan V Sari
Rejo Medan Polonia. 4–16.
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2743/142500068.pdf?sequence=1
https://www.geriatri.id/artikel/201/kenali-12-penurunan-fungsi-tubuh-pada-lansia
https://id-m.iliveok.com/beauty/perubahan-usia_113206i15896.html
https://artikel.sabda.org/empat_belas_masalah_kesehatan_utama_pada_lansia
Postingan Populer
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) DAN PENYULUHAN KEBERSIHAN DIRI
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar