Langsung ke konten utama

Unggulan

JANGAN BERIKAN DIRIMU SECARA GRATIS KEPADA PRIA RENDAHAN.

 Jangan serahkan dirimu atas nama "CINTA" kepada pria yang belum tentu menjadi suami kamu. Karena kamu akan dijadikan bahan tertawaan di tempat tongkrongannya. Kamu tahu apa yang mereka tertawakan?  Pria yang sudah kamu berikan dirimu secara "GRATIS" itu, menceritakan betapa rendahnya harga diri kamu dan bentuk tubuh kamu secara terperinci. Jangan pernah beralasan bahwa, Perempuan selalu menggunakan perasaan dan pria menggunakan logika. Pria dan wanita sama-sama diberikan Tuhan "OTAK DAN AKAL" untuk berpikir secara logika. Jangan pernah melakukan sex sebelum menikah, cintai diri kamu sendiri, jangan termakan rayuan rendahan para pria itu.   Saran saya, sebelum melakukan sesuatu gunakanlah otak kamu itu untuk berpikir, apakah dampak positif dan negatif yang akan terjadi jika kamu melakukan itu.

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DI KELURAHAN BATUA RW 02/RTA

 

LAPORAN  PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA DI

KELURAHAN BATUA RW 02/RT A

Dosen : Kens Napolion,SKp,.M.Kep.,Sp Kep

 

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IA

 

1.      ASRINA                                       (1801046)

2.      YUNITA AFRIDA MAKAI      (1701034)

3.      CITRA SANGJAYA P               (1701008)

4.      WIDIAH SAMSIR                      (1801001)

5.      JODY SUPRIADI                       (1801018)

6.      MULYATI                                  (1801003)

7.      NURJANAH                               (1801004)

8.      STEVANY ADREANA             (1801029)

 

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG

PROGRAM STUDI SI-KEPERAWATAN

MAKASSAR

2022

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

 

Setiap individu membutuhkan rasa nyaman.kebetuhan rasa nyaman ini dipersepsikan berbeda pada setiap orang.Ada yang mempersepsikan bahwa hidup rasa nyaman bila mempunyai banyak uang. Ada juga yang indikatornya bila tidak ada gangguan dalam hidupnya.Dalam konteks asuhan keperawatan ini,maka perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa nyaman.Gangguan rasa nyaman yang dialami klien oleh perawat melalui intervensi keperawatan (Asmadi,2008). Kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan klien adalah nyeri.Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat yang hanya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa dapat dirasakan oleh orang lain, mencakup pola pikir, aktivitas seseorang secara langsung, dan perubahan hidup seseorang.Nyeri merupakan tanda dan gejala yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan fisiologis.Nyeri merupakan pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual dan potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan atau onset yang tiba-tiba perlahan dari intensitas yang ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi dan dapat diperkirakan dalam durasi kurang dari enam bulan. Nyeri adalah merupakan manifestasi dari gangguan reumatologis pada hampir semua kasus reumatologi, bahkan keluhan nyeri adalah merupakan keluhan utamanya yang menyebabkan penderita mencari dokter atau mencari pengobatan. Adanya nyeri terutama pada sendi dapat menyebabkan gangguan pergerakan sendi dan akibatnya dapat mempengaruhi otot dan jaringan sekitar sendi sehingga tidak jarang akan diikuti pula rasa tegang atau spasme otot. Oleh Karena itu kalau berbicara mengenai nyeri dalam reumatologi maka perlu dibicarakan mekanisme dari nyeri itu sendiri yang terutama berkaitan dengan pembentukan zat kimia atau mediator oleh tubuh yang akan menimbulkan rasa nyeri seperti adanya mediator yang dikenal antara lain kinin peptide. Universitas Sumatera Utara 2 Yang lebih penting lagi terutama oleh para sejawat yang merupakan ujung tombak yang langsung berhadapan dengan penderita adalah mengenal beberapa penyakit reumatik yang paling sering dijumpai dalam tugas sehari-hari ataupun dalam praktek sehari-hari, terutama bagaimana memberikan intervensi yang tepat, oleh karena itu, nyerilah yang merupakan keluhan utamanya yang menyebabkan penderita meminta bantuan untuk dirawat. Nyeri pada penderita arthritis Rheumatoid adalah gejala yang sering terjadi pada lansia. Nyeri pada penyakit artritis rheumatoid terutama disebabkan oleh adanya inflamasi yang mengakibatkan dilepasnya mediator-mediator kimiawi, kinin dan mediator kimiawi lainnya dapat merangsang timbulnya rasa nyeri.Prostaglandin berperan dalam meningkatkan dan memperpanjang rasa nyeri yang di sebabkan oleh suatu rangsangan stimulus (Smeltzer & Bare, 2002). Pada artritis rheumatoid nyeri dan inflamasi disebabkan oleh terjadinya proses imunologik pada sinovia yang mengakibatkan terjadinya sinovitis dan pembentukan pannus yang akhirnya menyebabkan kerusakan sendi(Nuroho, 2009). Nyeri pada arthritis rheumatoid bersifat persisten yaitu rasa nyeri yang hilang timbul. Rasa nyeri akan menambahkan keluhan mudah lelah karena memerlukan energi fisik dan emosional yang ekstra untuk mengatasi nyeri tersebut. Nyeri pada artritis rheumatoid bersifat persisten yaitu rasa nyeri yang hilang timbul. Rasa nyeri akan menambahkan keluhan mudah lelah karena memerlukan energi fisik dan emosional yang ekstra untuk mengatasi nyeri tersebut. Nyeri juga dapat menyebakan pasien menggunakan energi lebih besar dalam melaksanakan tugas-tugas dengan cara yang begitu banyak menimbulkan nyeri. Serangan nyeri juga dapat mengganggu tidur pasien sehingga mempengaruhi tingkat keadaan mudah lelah (Brunner & Suddart, 2002). Universitas Sumatera Utara 3 Nyeri arthritis rheumatoid ini akan bertambah berat pada pagi hari saat bangun tidur membaik pada siang hari dan lebih berat pada malam hari. Nyeri ini akanbertambah berat seiring dengan beratnya penyakit dan ambang nyeri dari penderita. Makin bertambah berat penyakitnya maka akan semakin bertambah pula rasa nyerinya. Bila perjalanan penyakitnya dihentikan pada arthritis rheumatoid maka rasa nyeri akan berkurang. Nyeri pada pasien arthritis rheumatoid tergolong nyeri kronik non malignant yaitu nyeri yang tidak begitu responsive terhadap metode-metode pembebasan nyeri (Prasetyo & Jannah, 2006).

 

B.     Tujuan

1.      Tujuan Umum

Untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi pasien Artritis Reumatoid dengan prioritas masalah Nyeri pada pasien.

2.      Tujuan Khusus

v Melakukan pengkajian pada pasien Artritis Reumatoid dengan prioritas masalah Nyeri.

v Melakukan diagnosa keperawatan pada pasien Artritis Reumatoid dengan prioritas masalah Nyeri.

v Melakukan intervensi pada pasien Artritis Reumatoid dengan prioritas masalahNyeri.

v Melakukan implementasi pada pasien Artritis Reumatoid dengan prioritas masalahNyeri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

TINJAUAN TEORI

A.    Penurunan Fungsi

1.      Fungsi jantung dan pembuluh darah

Penuaan juga ternyata memengaruhi struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah. dalam hal ini, pembuluh darah arteri akan makin tebal dan keras lantaran proses aterosklerosis. Kemudian, katup jantung akan lebih kaku sehingga menimbulkan daya jantung berkurang ketika lansia melakukan aktivitas fisik atau olahraga.

2.      Sistem pernapasan

Seiring bertambah usia, elastisitas paru dan aktivitas sel pembersih paru akan berkurang. Efeknya, kapasitas paru dan jumlah oksigen maksimal yang dapat dihirup juga semakin berkurang. Termasuk, berkurangnya refleks batuk pada lansia.

3.      Sistem pencernaan

Pada lansia, produksi asam lambung oleh lambung akan menjadi sedikit. Efeknya, tubuh akan lebih rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh makanan. Kemudian, kemampuan pengecap rasa pada lidah pun akan berkurang sehingga makanan terasa hambar.  Bahkan, usus bergerak pelan sehingga proses mencerna makanan lebih lama.

4.      Fungsi ginjal

Pada lansia, struktur pada ginjal juga akan berubah. Proses aterosklerosis dapat menyerang ginjal sehingga mengakibatkan penurunan fungsi ginjal.

5.      Tulang dan sendi

Tulang mulai kehilangan strukturnya sehingga mengakibatkan osteoporosis bila tak diupayakan tindakan pencegahan. Kemudian, sendi akan menipis dan sering meradang. Dampaknya, muncul rasa sakit yang mengganggu tulang dan sendi.

 

 

 

 

6.      Penglihatan

Lensa mata akan mengeras sehingga mata sulit melihat pada suasana remang. Selain itu, kemampuan akomodasi akan berkurang sehingga lansia umumnya perlu kacamata ganda untuk dapat melihat secara fokus. Di usia lansia, ketajaman penglihatan, kepekaan warna, dan persepsi kedalaman juga makin berkurang.

7.      Pendengaran

Pada lansia terjadi beragam perubahan pada sistem pendengarannya. Di antaranya, saraf pendengaran makin berkurang dan struktur telinga pun melemah. Selain itu, pendengaran pada nada tinggi akan hilang dan sulit membedakan nada bicara.

8.      Sistem kekebalan tubuh

Lansia akan mudah mengalami infeksi karena menurunnya aktivitas sel T pada sistem imun (kekebalan tubuh). Saat lansia sakit, tubuhnya tak mampu mempertahankan dan memulihkan diri.  Karena itu, lansia penting untuk melakukan kontrol kesehatan. Kemudian, lakukan pemeriksaan medis bila mengalami keluhan atau gejala penyakit.

9.      Sistem saraf

Sistem saraf dan otak pada lansia akan berubah. Kemampuan intelektual, kecepatan belajar, dan psikomotor juga akan berkurang. Selain itu, lansia umumnya mengalami perubahan pola tidur. Lansia butuh waktu tidur yang lebih sedikit namun lebih sering.

10.  Sistem hormon

Sistem hormon (endokrin) pada lansia juga akan berubah, baik itu meningkat, berkurang, atau sama sekali tak terpengaruh faktor usia. Misalnya, hormon seks akan berkurang (esterogen maupun testoteron). Proses penuaan juga secara tak langsung memengaruhi risiko peningkatan resistensi hormon, misalnya insulin.

11.  Penuaan kulit

Kulit lansia akan keriput karena produksi kolagen akan terus berkurang. Kolagen merupakan salah satu protein yang berfungsi menjaga kekenyalan kulit. Selain itu, kelenjar keringat di kulit juga akan berkurang sehingga lansia berisiko mengalami masalah kulit kering.

12.  Penurunan tinggi badan

Lansia juga akan mengalami penurunan tinggi badan karena kompresi tulang belakang dan perubahan postur tubuh. Di sisi lain, lemak tubuh akan meningkat sedangkan massa otot berkurang. Total cairan tubuh juga biasanya berkurang.

 

Penuaan terjadi secara alamiah seiring bertambahnya usia seseorang. Jadi, tidak ada pengobatan untuk menghentikan proses penuaan. Namun, upaya yang bisa dilakukan adalah bagaimana caranya agar tetap sehat di usia lanjut.

 

B.     Perubahan Terkait Usia

 Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari proses penuaan, perubahan terkait usia pada seseorang: aspek biologis, medis, sosial, psikologis, higienis dan ekonominya (ilmu penuaan).

Bagian dari gerontologi adalah:

 Biologi penuaan - mempelajari proses umum penuaan organisme hidup di berbagai tingkat organisasinya: subselular, seluler, jaringan, organ dan organisme.

gerontologi sosial - bidang gerontologi, mempelajari dampak kondisi sosial dan sosio-kultural pada proses penuaan, serta konsekuensi sosial penuaan. geriatri - doktrin penyakit orang tua dan usia pikun: kekhasan dari kursus klinis, pengobatan dan pencegahannya.

Geriatri juga mencakup organisasi bantuan medis dan sosial, Penuaan adalah proses biologis dan destruktif yang terjadi sebagai akibat dari efek merusak faktor eksogen dan endogen yang meningkat seiring bertambahnya usia, yang menyebabkan turunnya fungsi organisme dan kemampuan beradaptasinya. Penuaan bersifat universal untuk semua organisme hidup dan berlanjut dari kelahiran sampai akhir keberadaan.

                Pernyataan ini juga berlaku untuk seseorang. Proses layu diprogram secara genetis, yaitu, hal itu tidak dapat dihindari, namun bisa diperlambat atau dipercepat.

Usia tua - merupakan periode akhir perkembangan manusia yang alami dan tak terelakkan. Menurut pembagian masa hidup manusia yang diadopsi oleh WHO - usia 45-59 tahun disebut rata-rata berusia 60-74 tahun, berumur 75-89 tahun, dan orang-orang di atas 90 dianggap berumur panjang. Vitaut - sebuah proses yang menstabilkan fungsi vital tubuh, meningkatkan kehandalannya (counteracts aging).

 

C.    Faktor Risiko

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia berbeda dari orang dewasa, yang menurut Kane dan Ouslander sering disebut dengan istilah 14 I, yaitu immobility (kurang bergerak), instability (berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh), incontinence (beser buang air kecil dan atau buang air besar), intellectual impairment (gangguan intelektual/dementia), infection (infeksi), impairment of vision and hearing, taste, smell, communication, convalescence, skin integrity (gangguan pancaindera, komunikasi, penyembuhan, dan kulit), impaction (sulit buang air besar), isolation (depresi), inanition (kurang gizi), impecunity (tidak punya uang), iatrogenesis (menderita penyakit akibat obat-obatan), insomnia (gangguan tidur), immune deficiency (daya tahan tubuh yang menurun), impotence (impotensi).

D.    Konsekuensi Fungsional

Teori yang merupakan teori fungsional adalah sebagai berikut :

1)      Teori ini mengatakan tentang konsekuensi fungsional usia lanjut yang behubungan dengan perubahan-perubahan karena usia dan faktor resiko bertambah.

2)      Tanpa intervensi maka beberapa konsekuensi fungsional akan negatif, dengan intervensi menjadi positif (Padila, 2013:9).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN

1.      PENGKAJIAN

  1. IDENTITAS

1.      Nama                                 : Hj. Syamsiah

2.      Jenis Kelamin                    : Perempuan

3.      Usia                                   : 63 tahun

4.      Agama                               : Islam

5.      Status Perkawinan             : Kawin

6.      Pendidikan Terakhir         : SLTA

7.      Pekerjaan                          : Pensiunan

8.      Alamat Rumah                  : Pasar Tello,Kel,Batua

 

  1. RIWAYAT KESEHATAN

1.      Masalah kesehatan yang pernah dialami  : Tidak ada

2.      Masalah kesehatan yang dialami saat ini  : Keram,nyeri sendi

3.      Masalah kesehatan keluarga/keturunan    : Tidak ada

 

  1. PEMERIKSAAN FISIK

1.      TTV          :

·         Keadaan Umum    : baik

·         Kesadaran             : compos mentis

·         Suhu                      : 37°C

·         Nadi                      : 70x/menit

·         TD                         : 120/90

·         TB                         : 155 cm

·         BB                         : 63 DDP

2.      Kebersihan Perorangan :

·         Rambut                             : baik

·         Mata                                  : buram (+2)

·         Hidung                              : baik

·         Mulut                                : baik

·         Telinga                              : baik

·         Leher                                 : baik

·         Dada                                  : baik

·         Kebersihan lingkungan     : baik

 

 

 

 

  1. PENGKAJIAN FUNGSI TUBUH

1.      Fungsi Biologis                 :

·         Pola makan           : baik

·         Pola minum           : baik

·         Pola tidur              : baik

·         Pola eliminasi (BAB/BAK) :

BAB :baik                        

BAK:baik

·         ADL                      : Sholat, duduk santai di warung sampai malam sebelum tidur

·         Rekreasi                            : Ya, di pantai

·         Tingkat  Kemandirian       : baik

INDEKS KEMANDIRIAN KATZ

No

Aktivitas

Mandiri

Tergantung

1

Mandi

Mandiri :

Bantuan hanya pada satu bagian mandi (seperti punggung atau extermitas yang tidak mampu) atau mandi sendiri sepenuhnya

Tergantung :

Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh bantuan masuk dan keluar  dari bak mandi, serta tidak mandi sendiri

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Berpakaian

Mandiri :

Mengambil baju dari lemari,memakai pakaian, melepaskan pakaian, mengancing/mengikat pakaian.

Tergantung :

Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian.

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Kekamar kecil

Mandiri :

Masuk dan keluar kamar kecil kemudian membersihkan genetalia sendiri

Tergantung :

Menerima bantuan untuk masuk kekamar kecil dan menggunakan pispot.

 

 

 

 

 

 

4

Berpindah

Mandiri :

Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk,bangkit dari kursi sendiri.

Bergantung :

Bantuan dalam naik atau turun  dari tempat tidur atau kursi, tidak melakukan satu,atau lebih perpindahan.

 

 

 

 

 

 

 

5

Kontinen

Mandiri :

BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri.

Tergantung :

Inkontinensia parsial atau total ;penggunaan kateter,pispot,enema dan pembalut (pampers).

 

 

 

 

 

 

6

Makan

Mandiri :

Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri.

Bergantung :

Bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan menyuapinya, tidak makan sama skali,dan makan parenteral (NGT).

 

 

 

 

 

 

 

     Keterangan : beri tanda (v) pada point yang sesuai kondisi pasien.

ANALISIS HASIL :

Nilai A  :kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAK/BAB),berpindah,kekamar kecil, mandi dan berpakaian,

Nilai B  :kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut

Nilai C  :kemandirian dalam semua hal,kecuali mandi dan satu fungsi tambahan

Nilai D  :kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,berpakaian,kekamar kecil dan satu fungsi tambahan

Nilai E  :kemandirian dalam semua hal kecuali mandi ,berpakaian,kekamar kecil dan satu fungsi tambahan

Nilai F  :kemandirian dalam semua hal kecuali mandi ,berpakaian,kekamar kecil, berpindah  dan satu fungsi tambahan.

Nilai G  : ketergantungan pada 6 fungsi tersebut

 

2.      Fungsi Psikososial             :

·         Skala Depresi (Yesavage) :

 

No

PERTANYAAN

TIDAK

YA

1

Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda?

 

2

Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat/kesenangan anda?

 

3

Apakah anda merasa kehidupan anda kosong?

 

4

Apakah anda sering merasa bosan?

 

5

Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat?

 

6

Apakah anda merasa takut sesuatu yang buruk terjadi pada anda?

 

7

Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda?

 

8

Apakah anda merasa sering tidak berdaya?

 

9

Apakah anda lebih sering dirumah daripada pergi keluar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?

 

10

Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah?

 

11

Apakah anda pikir bahwa kehidupan anda sekarang menyenangkan?

 

12

Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini?

 

13

Apakah anda merasa penuh semangat?

 

14

Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harpan?

 

15

Apakah anda pikir bahwa  orang lain lebih baik keadaanya daripada anda?

 

 

Setiap jawaban yang sesuai mempunyai skor 1:

Skor 5-9                : kemungkinan depresi

Skor 10/lebih         : depresi

 

 

·         Fungsi  Intelektual (Isaac Walkey):

 

Pengkajian  Fungsi Intelektual (ISAAC_WALKEY)

NO

PERTANYAAN

BENAR

SKOR

1 

Apa nama tempat ini ?

Jawab :

 

2

Hari ini hari apa ?

Jawab : kamis

 

3

Ini bulan apa ?

Jawab :  ferbuari

 

4

Tahun berapa sekarang?

Jawab : 2022

 

5

Berapa usia anda ?

Jawab : 63 tahun

 

6

Tahun berapa anda lahir ?

Jawab :

 

7

Bulan berapa ulang tahun anda ?

Jawab : oktober

 

8

Jam berapa sekarang ?

Jawab : 12:41

 

9

Sudah berapa lama anda disini

Jawab : 1997

 

Keterangan :

Kesalahan 0-1       : tidak ada penurunan signifikan

Kesalahan 2-4       : kerusakan intelektual sedang

Kesalahan 5-8       : kerusakan intelektual berat

Kesalahan 9          : kerusakan/kegagalan total?

3.      Fungsi Sosial                    

·         Dukungan keluarga                       : baik

·         Hubungan dengan keluarga          : baik

·         Hubungan dengan orang lain        : baik

4.      Fungsi Spiritual

·         Pelaksanaan ibadah                       : baik

·         Keyakinan tentang kesehatan       : baik

5.      Fungsi Fisik

·         Fungsi pendengaran                      : baik

·         Fungsi penglihatan                        : buram kalau tidak pakai kacamata

·         Fungsi digestif & nutrisi               : baik

·         Fungsi urinaria                              : baik

·         Fungsi kardiovaskuler                   : baik

·         Fungsi respirasi                             : baik

·         Fungsi mobilisasi dan keamanan  : baik

·         Fungsi integument                        : baik

·         Istirahat dan tidur                         : baik

·         Termogulasi                                  : baik

·         Fungsi seksual                               : baik

 

2.      DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Aktual :

1.      Nyeri b/d perubahan patologis oleh artritis rheumathoid

 

3.      INTERVENSI

NO

DX.KEPERAWATAN

NOC

NIC

1.

Nyeri b/d perubahan patologis oleh artritis rheumathoid

 

Batasan Karakteristik :

  • Anorexia
  • Perubahan pola tidur
  • Fatigue
  • Gg. Interkasi social
  • Ekspresi verbal tentang nyeri

Control nyeri :

  • Mengetahui factor penyebab
  • Mengetahui nyeri
  • Menggunakan obat analgetik
  • Menjelaskan gejala nyeri
  • Melaporkan control nyeri yang telah dilakukan

 

Level nyeri

  • Ekspresi nyeri
  • Frekunesi nyeri
  • Ekspresi wajah terhadap nyeri

Pain manajement :

  • Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi
  • Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
  • nakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
  • Kaji budaya yang mempengaruhi respion nyeri
  •  Determinasi akibat nyeri terhadap kualitas hidup
  • Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
  • Control ruangan yang dapat mempengaruhi nyeri
  •  Kurangi factor presipitasi nyeri
  • Pilih dan lakukan penanganan nyeri
  • Ajarkan pasien untuk memonitor nyeri
  • Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
  • Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
  •  Evaluasi keefektifan control nyeri
  •  Tingkatkan istirahat
  • Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.   IMPLEMENTASI

 

NO

Jenis Implementasi

Hari

Pukul

1

 

 

 

 

2

 

 

3

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Penyuluhan Reumathoid

Bahan : SAP,LEAFLET

                  

Melatih Gerak Sendi (ROM)

 

Pemberian Teh Hijau  dosis (2x1)

Manfaat : untuk menghambat produksi molekul penyebab kerusakan sendi pada pengidap rematik.

 

Pemberian Buah-buahan

Manfaat : vitamin dalam buah bisa mencegah peradangan dan menjaga kesehatan sendi pada pengidap rematik.

Jum’at

 

 

 

 

Jum’at

 

 

 

 

 

Jum’at

 

 

 

 

 

 

 

Jum’at

13:30

 

 

 

 

13:40

 

 

 

 

 

13 :50

 

 

 

 

 

 

 

14:00

            

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.      EVALUASI

Evaluasi tindakan setelah dilakukan implementasi .

 

 

Penyuluhan

 

 

Klien mengatakan paham tentang apa yang dijelaskan.

 

Melatih Gerak Sendi (ROM)

Klien terbantu dengan diajarkannya latihan gerak sendi tersebut.

Pemberian Teh Hijau

Klien mengerti tentang penjelasan manfaat konsumsi teh hijau dan bersedia mengkonsumsi sesuai dengan dosis yang diberikan 2x1

Pemberian Buah-buahan

Klien menolak diberikan buah-buahan dikarenakan  tidak terbiasa atau tidak ingin konsumsi buah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Setiap individu membutuhkan rasa nyaman.kebetuhan rasa nyaman ini dipersepsikan berbeda pada setiap orang.Ada yang mempersepsikan bahwa hidup rasa nyaman bila mempunyai banyak uang. Ada juga yang indikatornya bila tidak ada gangguan dalam hidupnya.Dalam konteks asuhan keperawatan ini,maka perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa nyaman.Gangguan rasa nyaman yang dialami klien oleh perawat melalui intervensi keperawatan (Asmadi,2008). Kondisi yang menyebabkan ketidaknyamanan klien adalah nyeri.Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat yang hanya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa dapat dirasakan oleh orang lain, mencakup pola pikir, aktivitas seseorang secara langsung, dan perubahan hidup seseorang.Nyeri merupakan tanda dan gejala yang dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan fisiologis.Nyeri merupakan pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual dan potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan atau onset yang tiba-tiba perlahan dari intensitas yang ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi dan dapat diperkirakan dalam durasi kurang dari enam bulan. Nyeri adalah merupakan manifestasi dari gangguan reumatologis pada hampir semua kasus reumatologi, bahkan keluhan nyeri adalah merupakan keluhan utamanya yang menyebabkan penderita mencari dokter atau mencari pengobatan.

 

B.     Saran

Adapun saran  kepada CI Lahan : dari kelompok 1A dalam hasil kegiatan selama beberapa hari di Kelurahan Batua, RW 02/RT A yaitu pendampingan dari hari pertama sampai hari terakhir kegiatan kami  oleh pihak yang ada dilahan baik itu Kader, Pak RT,Pak RW maupun Pak lurah atau yang mewakili sehingga tidak ada yang namanya bentuk penolakan dari warga serta keraguan dan ketakukan sebagian dari warga seperti yang kami alami, kami merasa belum maksimal dalam pengolahan data yang kami lakukan dikarenakan kekhawatiran warga.

Saran Kepada Bapak/ibu Dosen : Agar lebih maksimal  pendampingan kepada mahasiswa saat melakukan pengkajian dan implementasi sehingga ada bentuk rasa aman yang diterima oleh masyarakat, karena seperti yang terjadi pada kelompok kami  masyarakat yang kami tangani merasa risih dan terganggu akibat kedatangan kami, sehingga jikadidampingi oleh Bapak/ibu Dosen masyarakat merasa aman dan lebih terbuka dengan kehadiran kami. Dan dari kami memohon maaf atas ketidaksempurnaan dalam pengolahan data yang kami lakukan.

Saran Kepada Kelompok : Semoga setelah dilaksanakannya kegiatan ini kita semua bisa menjadi pribadi yang mau saling membantu,membangun kekompakan, selalu hadir saat dibutuhkan dalam proses pengerjaan tugas, dan pengumpulan data. Dan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Rina, E. (2017). Asuhan Keperawatan pada Ny.E dengan Prioritas Masalah Nyeri pada Artritis Rheumatoid Di Lingkungan V Sari Rejo Medan Polonia. 4–16. https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2743/142500068.pdf?sequence=1

https://www.geriatri.id/artikel/201/kenali-12-penurunan-fungsi-tubuh-pada-lansia

https://id-m.iliveok.com/beauty/perubahan-usia_113206i15896.html

https://artikel.sabda.org/empat_belas_masalah_kesehatan_utama_pada_lansia

 

Komentar

Postingan Populer